- Posisi flashdisk. Saat dicolok, flashdisk ori posisinya lurus dan tegas, tetapi tidak untuk flashdisk palsu, saat dicolok posisinya sedikit bengkok ke bawah / tidak lurus.
- Kapasitas Flashdisk. Pada flashdisk KW (palsu), kapasitas yang tertera di kemasan tidak sesuai dengan kapasitas asli flashdisk. Misal di kemasannya tertulis 16 GB, tapi setelah dicek di komputer (klik kanan properties), ternyata hanya berkapasitas 2 GB saja.
- Proses Pengiriman Data. Pada flashdisk original, kecepatan pengiriman datanya cenderung selalu stabil, sehingga lebih cepat. Lain halnya pada flashdisk KW, proses pengiriman datanya sangat dinamis, kadang cepat, kadang lambat.
- Harga. Flashdisk palsu pasti harganya jauh lebih murah dari yang asli. Saya pernah beli flashdisk 16GB seharga 100rb. Nggak tahu ini asli atau palsu, waktu itu belum berpengalaman, jadi nggak merhatiin ciri-cirinya. Dan saya pun lupa naruhnya dimana, mungkin juga udah saya buang. Yang jelas, baru beberapa bulan menggunakannya, tahu-tahu rusak, padahal memakainya juga tidak sembarangan, lumayan dirawat.
- Data Mudah Rusak. Seringkali data-data yang disimpan dalam flashdisk KW mudah rusak sendiri, folder-folder penyimpanan berubah jadi huruf nggak jelas, data hilang sebagian, data eror. Baca juga :
- Sulit Dideteksi. Ketika baru pertama kali nyolok flashdisk di laptop atau komputer, pasti akan terjadi proses perkenalan device. Paling lama 20 detiklah, seharusnya flashdisk sudah terdeteksi. Lain halnya dengan flashdisk palsu, butuh waktu berkali-kali colok untuk mendeteksinya, karena terkadang satu kali colok belum terdeteksi.
- Garansi. Para penjual flashdisk KW biasanya tidak mau memberi garansi pada produknya. Jadi kalau rusak, Anda harus beli lagi. Lain halnya dengan flashdisk asli, garansi vendor (pabrik) akan diberikan dalam beberapa bulan, bahkan tahun.
Semoga bermanfaat, mungkin Anda mempunyai pengalaman lain seputar flashdisk palsu ini
0 comments:
Post a Comment