Search This Blog

Jangan Lupa hubungi Di No 085607523220 Karena Saya Menyediakan Software Gratiss Full Version dan jangan lupa mampir di blog jumadin airmata ponsel:08170764447


Sunday, 16 December 2012

 
"Yaitu orang-orang yang beriman kepada yang gaib dan mendirikan solat, serta mendirikan solat, serta menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka."
Al-Quran membagi alam wujud menjadi dua bagian, yaitu alam gaib yang tak terjangkau oleh indera kita, dan alam nyata yang dapat kita raba dan kita ketahui keberadaannya melalui indera. Sebagian orang hanya mau menerima dan meyakini keberadaan hal-hal yang dapat mereka lihat dan mereka dengar serta mereka tangkap dengan salah satu dari panca indera mereka. Mereka ingin memahami segala sesuatu hanya melalui indera mereka. Padahal indera manusia sangat terbatas dan tidak mampu menjangkau segala sesuatu yang ada.
Umpamanya, daya teknik yang merupakan salah satu ciri khas benda-benda materi, tidak dapat ditangkap dengan indera. Akan tetapi kita mengetahui keberadaannya melalui peristiwa jatuhnya benda-benda ke bawah yaitu ke bumi. Jadi pengetahuan kita akan
keberadaan kekuatan atau daya tarik ini, datang melalui akibat-akibat yang ditimbulkannya, bukan dengan menangkap esensi daya tarik itu sendiri. Sebagian orang berkeinginan melihat Allah SWT dengan mata mereka.
Hal itu sebagaimana Bani Israel yang berkata kepada Nabi Musa 'alaihissalam; Artinya: "Kami tidak akan beriman kepadamu kecuali jika kami dapat melihat Allah dengan terang." Padahal Allah SWT bukan jisim, sehingga dapat dilihat. Akan tetapi kita dapat memastikan, dan meyakini alam gaib, yaitu wujud Allah, para malaikat, dan alam akhirat, yang semuanya itu tak terjangkau oleh indera lahir manusia. Tentu saja, iman adalah tingkat yang lebih tinggi dari pada ilmu dan pengetahuan. Suatu tahap dimana hati dan jiwa manusia juga menyaksikan adanya wujud sesuatu, menjalin hubungan dengannya dan mencintainya. Jelas sekali bahwa iman dan keyakinan seperti ini juga akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik pada diri manusia. Dan pada prinsipnya, menurut pandangan Islam, Iman tanpa amal, dan keyakinan semata-mata, tidak akan membawa manusia ke arah kesempurnaan.
Ayat ini mengatakan, orang-orang yang bertakwa selain orang-orang yang beriman kepada yang gaib, juga merupakan orang-orang yang mendirikan solat dan menunaikan zakat. Dengan solat yang merupakan Dzikrullah, mereka memenuhi tuntutan-tuntutan ruhani dan jiwa mereka. Dengan itu mereka akan dapat memenuhi tuntutan-tuntutan masyarakat, sehingga rakyat pun dapat merasakan kesejahteraan hidup sekedarnya. Sesungguhnya solat saja dengan sendirnya tidaklah cukup. Seseorang hendaklah menegakkan solat, juga mengajak orang lain untuk menegakkan solat. Hendaknya solat
dilakukan di awal waktu, juga di dalam masjid dengan berjamaah.
Dengan demikian solat akan mendatangkan manfaat di dalam masyarakat dan merupakan kedudukan yang sebenarnya. Berkenaan dengan masalah sedekah pun, Islam tidak menganjurkan pemberian bantuan-bantuan material saja lalu selesai. Akan tetapi yang ditegaskan di dalam Al-Quran untuk diberkan kepada orang lain ialah "Mim Ma Razaqna". Yaitu apa saja yang telah Allah berikan, meliputi kekayaan harta, kekuatan, kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan segala fasilitas, kelebihan yang merupakan pemberian Allah SWT.
Kini marilah kita lihat sekilas hal-hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari kalam Ilahi ini:
1) Alam wujud, tak terbatas pada alam materi. Terdapat hal-hal yang memiliki wujud, tetapi tak terjangkau oleh indera kita. Namun akal dan hati kita dapat membuktikan wujud mereka itu. Dengan demikian kita harus menyakini keberadaan hal-hal tersebut.
2) Iman tak terpisahkan dari amal perbuatan, dan orang yang beriman adalah orang yang selalu beramal soleh, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT.
3) Solat adalah amalan terpenting bagi manusia beriman.
4) Segala apa yang kita miliki adalah dari Allah, dengan demikian sebagian darinya mestilah kita berikan kepada orang lain yang memerlukan. Allah pun akan memberikan gantinya baik di dunia maupun di akhirat.
5) Islam adalah agama yang lengkap dan diturunkan untuk mengatur kehidupan masyarakat. Islam mengatur hubungan dengan manusia dan manusia dengan masyarakatnya.

Tafsir Quran



[ Ayat 1] [ Ayat 2 ]  [ Ayat 3 ]   [ Ayat 4 ]  [ Ayat  5 ]  [ Ayat 6 ]  [ Ayat 7
AlFatihah  Ayat  1
 
      
 
 
 
 
 
 
 



  1. “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
  2. Sejak dahulu sudah menjadi kebiasaan di kalangan umat manusia bahwa pekerjaan-pekerjaan penting selalu dimulai dengan menyebut nama para pembesar mereka untuk mendapat berkah darinya. Umpamanya, para penyembah patung atau berhala, mencari berkah dengan nama atau dengan kehadiran para kepala negara. Akan tetapi, Dzat yang lebih besar diantara segala sesuatu yang besar adalah Allah SWT dimana kehidupan segala sesuatu yang hidup ini bermula dari-Nya.

            Bukan hanya kitab alam semesta, akan tetapi kitab syareat, yaitu Al-Quran dan semua kitab samawi dimulai dengan nama-Nya. Islam mengajarkan kepada kita agar pekerjaan-pekerjaan kita, yang kecil dan yang besar, makan dan minum, tidur dan bangun, bepergian dan menaiki kendaraan, berbicara dan menulis, kerja dan usaha, dan seterusnya hendaknya kita mulai dengan dengan menyebut nama Allah (Bismillah).
          Jika seekor binatang disembelih tanpa menyebut nama Allah, maka kita dilarang memakan daging binatang tersebut. Kata-kata "Bismillah" tidak terbatas pada agama Islam saja. Menurut ayat-ayat Al-Quran, kapal Nabi Nuh as juga bergerak diawali dengan kalimat "Bismillah." Begitu juga surat Nabi Sulaiman as kepada Ratu Balqis. "Bismillah adalah sebuah ayat lengkap, dan bagian dari Surat Al-Fatihah.
            Oleh sebab itu, Ahlul Bait Nabi SAWW tidak menyukai orang yang tidak membacanya atau membacanya dengan suara pelan di dalam salatnya. Mereka sendiri selalu membaca ayat: "bismillahirrahmanirrahim" dengan suara keras di dalam setiap salat yang mereka lakukan.
Ada beberapa hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari ayat ini. Pertama: "Bismillah" merupakan sumber berkah dan jaminan bagi setiap pekerjaan, juga merupakan tanda tawakkal kepada Allah dan permohonan bantuan dari-nya. Kedua: "Bismillah" memberi warna ketuhanan kepada setiap pekerjaan, dan menyelamatkan pekerjaan-pekerjaan manusia dari bahaya syirik dan riya.  Ketiga: "Bismillah" artinya: Ya Allah aku tidak melupakan-Mu, maka janganlah Engkau melupakan aku.  Keempat: Orang yang mengucapkan  "Bismillah" berarti telah menggabungkan diri kepada kekuatan tak terbatas dan lautan rahmat Ilahi yang tak bertepi.