kita tau bahwa kemuliaan seseorang disisi Allah tidaklah dilihat dari
harta, benda, kekayaan, pangkat, derajat atau pun kecantikan fisik,
melainkan hanyalah dari ketakwaan dan ke imanan setiap manusia. Dari itu,
kita sebagai muslimah atau buat yang muslim cukup dijadikan suatu
pengalaman untuk mendidik saudara-saudara, istri-istri (untuk yang masih
lajang juga Insya Allah punya istri He” :P) dan semua kerabat-kerabat
kita atau lain-lain, marilah kita benahi kemuslimahan kita sesuai
nilai-nilai islam yang telah tertera lengkap dalam al Qur’an dan
as-Sunnah. Salah satunya pengertian dari Cantik dalam konteks Islam.
Cantik bukan berarti seseorang yang bertubuh putih, tinggi, langsing,
hidung mancung, dan lain sejenisnya (yang dapat menarik perhatian
laki-laki banyak dan sulit dikenal bahwa dia adalah perempuan
baik-baik). Menurut pengetahuan yang aku dapatkan pengertian cantik
menurut Islam adalah seseorang wanita muslimah sejati (tua ataupun muda)
yang selalu menjaga kemaluannya, berpakaian dan berhias serta
bertatakrama sesuai aturan Islam dan tidak berlebihan. Karena
berlebih-lebihan dalam segala sesuatu apa pun itu kurang baik. Aurat
wanita adalah seluruh badan, kecuali muka dan telapak tangan serta
menutup dadanya dengan kerudung.
Sebagaimanan dijelaskan dalam kitab suci al-Qur’an surah an-Nur (24) ayat 31 yang artinya:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
Firman Allah dalam surah al-Ahzab: 59
”Wahai Nabi suruhlah isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan perempuan-perempuan beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar atau bertemu selain mahromnya ) cara demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihi.”
Dari ayat diatas, selain kita harus menahan pandangan, memelihara kemaluan, menampakkan perhiasan, menutupkan kerudung ke dada (kecuali pada mahrom kita). Kita juga sangat baik untuk menjauhkan diri dari ”menambah-nambahkan anggota badan orang lain diatas anggota badan kita”. Contohnya nich: memekai sanggul, alis palsu dan lain sebagainya. Jadi lenih baik, kita banyak-banyak bersyukur atas segala sesuatu yang Allah limpahkan kepada kita baik itu sesuatu yang menurut kita baik atau pun buruk. Karena kita tidak tahu apa rencana Allah dibalik semua itu. Oh ya kawan, menahan pandangan bukan berarti kita tidak boleh melihat seseorang yang bukan muhrim loch. Akan tetapi, pandang pertama sebelum kita mengkedipkan mata itu sah-sah aja loo (tapi bukan berarti kita ketika melihat wajah seseorang yang bukan muhrim, secara sengaja kita melamakan mata kita untuk tidak berkedip). Setelah tiu, kita juga harus menundukkan wajah kita donk.. He” :P. Terakhir, untuk kaum muslim jika bercampur dengan kaum kristiani, walaupun kita sesama jenis, sangatlah baik untuk tetap menjaga aurat kita. Karena, kita harus menunjukkan kepada mereka bahwa Islam itu tidak sama dengan agama mereka dan agama Islamlah agama Allah satu-satunya yang paling haq (benar)."
Sedangkan aurat pria (sekedar buat pengetahuan He” :P) adalah diantara pusar sampai lutut. Bagi pria ada sebuah hadist menjelaskan bahwa Allah tidak melihat seseorang yang melebih-lebihkan pakaiannya. Itu berarti bagi kaum pria sangat baik jika memakai celana ataupun sarung pas diatas mata kaki. Namun, disamping itu, dengan catatan bukan berarti kita menonjol-nonjolkan diri bagaikan ”Nich aku orang taqwa”. Artinya, sesuatu itu kita lakukan hanya ingin mencapai keridhoan Allah sehingga tidak menimbulkan sifat riya
Sebagaimanan dijelaskan dalam kitab suci al-Qur’an surah an-Nur (24) ayat 31 yang artinya:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
Firman Allah dalam surah al-Ahzab: 59
”Wahai Nabi suruhlah isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan perempuan-perempuan beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar atau bertemu selain mahromnya ) cara demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihi.”
Dari ayat diatas, selain kita harus menahan pandangan, memelihara kemaluan, menampakkan perhiasan, menutupkan kerudung ke dada (kecuali pada mahrom kita). Kita juga sangat baik untuk menjauhkan diri dari ”menambah-nambahkan anggota badan orang lain diatas anggota badan kita”. Contohnya nich: memekai sanggul, alis palsu dan lain sebagainya. Jadi lenih baik, kita banyak-banyak bersyukur atas segala sesuatu yang Allah limpahkan kepada kita baik itu sesuatu yang menurut kita baik atau pun buruk. Karena kita tidak tahu apa rencana Allah dibalik semua itu. Oh ya kawan, menahan pandangan bukan berarti kita tidak boleh melihat seseorang yang bukan muhrim loch. Akan tetapi, pandang pertama sebelum kita mengkedipkan mata itu sah-sah aja loo (tapi bukan berarti kita ketika melihat wajah seseorang yang bukan muhrim, secara sengaja kita melamakan mata kita untuk tidak berkedip). Setelah tiu, kita juga harus menundukkan wajah kita donk.. He” :P. Terakhir, untuk kaum muslim jika bercampur dengan kaum kristiani, walaupun kita sesama jenis, sangatlah baik untuk tetap menjaga aurat kita. Karena, kita harus menunjukkan kepada mereka bahwa Islam itu tidak sama dengan agama mereka dan agama Islamlah agama Allah satu-satunya yang paling haq (benar)."
Sedangkan aurat pria (sekedar buat pengetahuan He” :P) adalah diantara pusar sampai lutut. Bagi pria ada sebuah hadist menjelaskan bahwa Allah tidak melihat seseorang yang melebih-lebihkan pakaiannya. Itu berarti bagi kaum pria sangat baik jika memakai celana ataupun sarung pas diatas mata kaki. Namun, disamping itu, dengan catatan bukan berarti kita menonjol-nonjolkan diri bagaikan ”Nich aku orang taqwa”. Artinya, sesuatu itu kita lakukan hanya ingin mencapai keridhoan Allah sehingga tidak menimbulkan sifat riya