"Itulah Kitab yang tak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa".
Al-Quran
adalah sebuah Kitab yang amat mulia, warisan kaum-kaum terdahulu untuk
manusia zaman ini, yang mampu menyampaikan ajaran-ajaran yang paling
tinggi ke telinga seluruh penduduk dunia.
Meskipun
Al-Quran tidak turun dari langit dalam bentuk kitab, namun oleh karena
untuk menjaga ayat-ayat Ilahi dari segala bentuk perubahan dan
penyimpangan , maka Rasulullah SAWW memerintahkan kepada umatnya yang
mengerti baca tulis agar mencatat apa-apa yang telah beliau terima
sebagai wahyu dan beliau sampaikan kepada umatnya. Walaupun banyak juga
masyarakat yang menghafal dan menyimpannya di dada mereka.
Jika
manusia mempelajari Kitab Ilahi ini dengan teliti dan memahami
topik-topik yang terkandung di dalamnya, maka ia pasti akan yakin bahwa
Kitab ini datang dari sisi Allah, dan bahwa penjelasan-penjelasan ajaran
yang sedemikian hebat, oleh seorang manusia, itu pun pada 14 abad yang
lalu, dan hidup di antara kaum yang sama sekali jahil dan bodoh, adalah
suatu perkara mustahil.
Sebagaimana
di awal acara, telah kami katakan sebagai pendahuluan, bahwa Al-Quran
adalah Kitab pemberi petunjuk dan pembimbing manusia menuju ke
kebahagiaan dan kesenangan. Siapa pun yang menginginkan kebahagiaan,
maka ia tak memiliki jalan lain kecuali kembali kepada Kitab petunjuk
yang datang dari Sang Pencipta in. Dan dengan pemanfaatan yang benar
dari keberadaannya, maka ia dapat menjauhkan diri dari bahaya-bahaya
yang mengancam jiwa raganya.
Di dalam ayat 185 Surat Al-Baqarah Allah SWT berfirman:
Artinya: "Bulan Ramadlan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran sebagai petunjuk bagi seluruh manusia".
Tentunya
jelas sekali bahwa orang-orang yang benar-benar ingin mengetahui
kebenaran dan menerimanya, merupakan orang-orang yang akan dapat
mengambil manfaat dari Kitab Samawi inil. Sedangkan ornag-orang yang
keras kepala, fanatik dan hanya memperturutkan hawa nafsunya, yang bukan
hanya tidak mencari kebenaran, bahkan keitka mereka menemukannya,
mereka berusaha memadamkan cahaya kebenaran tersebut, maka orang-orang
seperti ini tak akan pernah memperoleh manfaat dari Al-Quran.
Dengan
demikian, sejak langkah pertama, diperlukan adanya ketakwaan fitri yang
merupakan syarat untuk seseorang dapat menerima hidayah Al-Quran. Oleh
karena itu Al-Quran mengatakan di dalam ayat ini: "Hudal lil muttaqin." Al-Quran adalah petunjuk untuk orang-orang yang bertakwa.
Berikut adalah pelajaran yang dapat kita ambil dari ayat-ayat di atas:
1.
Para pengikut Rasulullah SAWW sangat mementingkan masalah penghafalan
dan penulisan Al-Quran. Oleh karena itu ayat-ayat yang turun mereka
tulis sehingga terbentuk sebuah kitab yang kemudian sampai ke tangan
kita. Kita pun harus menjaga kesucian dan kehormatan Kitab Ilahi ini.
2. Kandungan Kitab Suci ini sangat kuat dan kokoh, karena ia datang dari Allah yang Maha Bijaksana.
3.
Al-Quran adalah Kitab pemberi petunjuk kepada seluruh umat manusia. Ia
bukan kiab yang berbicara mengenai bidang tertentu. Oleh karena itu kita
tidak akan mencari petunjuk dari Kitab Suci ini yang berkenaan dengan
masalah-masalah fisika atau kimi, atau matematika.
4.
Agar sinar Al-Quran dapat menembus hingga ke lubuk hati dan jiwa kita,
maka kita harus mempersiapkan hati dan jiwa kita dengan sebaik-baiknya
untuk itu. Sebagaimana kita lihat bahwa cahaya akan dapat menembus kaca
yang bersih, bukan kaca yang berlumuran dengan lumpur atau
kotoran-kotoran lain.
|